Kerajaan Islam di Kalimantan
Kerajaan Islam pertama di wilayah Kalimantan ialah Kerajaan Selimbau. Kerajaan ini terletak di wilayah kecamatan Selimbau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Sebelum memeluk Islam, kerajaan Selimbau menjadi kerajaan Hindu tertua di Kalimantan Barat.
Selama bertahun-tahun, Kerajaan Selimbau diperintah dengan garis turun temurun yang berjumlah 25 generasi. Mulai dari raja-raja yang beragama Hindu hingga sampai pada masa pemerintahan Kerajaan bercorak Islam.
Kerajaan ini merupakan kerajaan Islam yang berlokasi sekitar wilayah Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Nama Mempawah ini sendiri diambil dari istilah Mempauh yang berarti nama pohon yang tumbuh di hulu sungai yang kemudian dikenal dengan sebutan Sungai Mempawah.
Di masa perkembangannya, pemerintahaan kerajaan dibagi menjadi dua periode yang pertama ialah masa kerajaan Suku Dayak yang bercorak Hindu lalu masa Kesultanan yang bercorak Islam.
Kerajaan Islam di Kalimantan
Kerajaan Islam pertama di wilayah Kalimantan ialah Kerajaan Selimbau. Kerajaan ini terletak di wilayah kecamatan Selimbau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Sebelum memeluk Islam, kerajaan Selimbau menjadi kerajaan Hindu tertua di Kalimantan Barat.
Selama bertahun-tahun, Kerajaan Selimbau diperintah dengan garis turun temurun yang berjumlah 25 generasi. Mulai dari raja-raja yang beragama Hindu hingga sampai pada masa pemerintahan Kerajaan bercorak Islam.
Kerajaan ini merupakan kerajaan Islam yang berlokasi sekitar wilayah Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Nama Mempawah ini sendiri diambil dari istilah Mempauh yang berarti nama pohon yang tumbuh di hulu sungai yang kemudian dikenal dengan sebutan Sungai Mempawah.
Di masa perkembangannya, pemerintahaan kerajaan dibagi menjadi dua periode yang pertama ialah masa kerajaan Suku Dayak yang bercorak Hindu lalu masa Kesultanan yang bercorak Islam.
Buku Terkait Kerajaan Islam di Indonesia (Nusantara)
Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Kerajaan Islam di Indonesia
Kesultanan Cirebon adalah salah satu kerajaan bercorak Islam yang memiliki sejarah dan perkembangan yang menarik. Kerajaan ini didirikan oleh seorang ulama terkenal bernama Sunan Gunung Jati pada abad ke-15. Sunan Gunung Jati merupakan salah satu wali songo yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa Barat.
Kesultanan Cirebon awalnya merupakan bagian dari Kerajaan Pajajaran yang berpusat di daerah Jawa Barat. Namun, setelah Kerajaan Pajajaran runtuh, Sunan Gunung Jati memisahkan wilayah Cirebon dan mendirikan kesultanan sendiri. Ia juga membangun Masjid Agung Sang Cipta Rasa sebagai pusat penyebaran Islam di wilayah tersebut.
Pada masa pemerintahan kesultanan Cirebon, wilayah ini dibagi menjadi dua bagian yaitu Kasepuhan dan Kanoman. Kasepuhan merupakan wilayah yang diperintah oleh raja yang berasal dari keturunan langsung Sunan Gunung Jati, sedangkan Kanoman diperintah oleh raja yang berasal dari keluarga kerajaan lainnya.
Kesultanan Cirebon berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa Barat. Melalui kepemimpinan Sunan Gunung Jati dan para raja Cirebon, Islam berhasil diterima oleh masyarakat setempat. Kesultanan Cirebon juga memberikan sumbangsih dalam bidang budaya seperti seni dan kesenian.
Dengan sejarah dan perkembangan yang unik, Kesultanan Cirebon merupakan salah satu bagian penting dari perjalanan Islam di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Kasepuhan dan Kanoman tetap menjadi saksi bisu dari kejayaan kerajaan tersebut hingga saat ini.
Kerajaan Bacan merupakan salah satu kerajaan bercorak Islam yang pernah berkuasa di wilayah Maluku Utara, Nusantara. Kerajaan ini memiliki sejarah yang kaya dan karakteristik unik yang mempengaruhi kehidupan masyarakat setempat.
Penyebaran agama Islam di Kerajaan Bacan dimulai pada abad ke-14 dengan masuknya pedagang-pedagang Muslim dari berbagai negara, termasuk dari Timur Tengah. Mereka membawa ajaran Islam dan berhasil mengislamkan sebagian besar penduduk Bacan.
Raja pertama Kerajaan Bacan yang bercorak Islam adalah Sultan Ahmad, yang berkuasa pada awal abad ke-16. Ia menjadi seorang pemimpin yang berperan aktif dalam menyebarkan ajaran Islam di wilayah tersebut. Dalam kepemimpinannya, ajaran Islam diterapkan dalam sistem pemerintahan serta menjadi dasar dalam hukum dan kebijakan kerajaan.
Kerajaan Bacan juga dikenal dengan kekayaan alamnya, terutama hasil bumi berupa rempah-rempah. Kekayaan ini menjadikan kerajaan ini memiliki kekuasaan ekonomi yang besar. Selain itu, kerajaan ini juga dikenal dengan keberhasilannya dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di wilayahnya.
Dengan penyebaran agama Islam dan penerapan ajaran Islam yang kuat, Kerajaan Bacan menjadi pusat kebudayaan Islam di Maluku Utara. Masyarakat Bacan mengadopsi ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam adat istiadat dan tradisi mereka. Kerajaan Bacan memberikan sumbangan besar dalam perkembangan Islam dan peradaban di wilayah tersebut.
Kesultanan Cirebon
Kesultanan Cirebon masuk sebagai kesultanan Islam ternama di wilayah Jawa Barat sekitar abad ke 15 dan 16 masehi. Wilayah Cirebon juga masuk dalam area strategis jalur perdagangan antar pulau.
Kerajaan ini didirikan oleh Sunan Gunung Jati. Sebelum mendirikan kerajaan Cirebon, Sunan Gunung Jati menyebarkan Islam terlebih dahulu di Tanah Pasundan. Beliau juga berkelana ke Mekkah dan Pasai. Sunan Gunung Jati juga berhasil menghapus kekuasaan kerajaan Padjajaran yang saat itu masih bercorak Hindu.
Kerajaan Islam di Nusa Tenggara Barat & Timur
Kesultanan ini didirikan pada tanggal 7 Februari 1621 Masehi. Masuknya Islam di kerajaan Bima diawali ketika pada tahun 1540 Masehi para mubalig dan pedagang dari Kesultanan Demak datang dan menyebarkan Islam.
Penyebaran Islam terus berlanjut dan diteruskan oleh Sultan Alauddin sekitar tahun 1619. Beliau mengirimkan para mubalig dari Kesultanan Luwu, Kerajaan Tallo dan Kerajaan Bone.
Sejarah Islam di Jawa
Tidak mudah mengkaji sejarah Islam, khususnya di Tanah Jawa, sebab terbatasnya data-data tentang kapan dan bagaimana Islam datang dan berkembang di Jawa. Narasi yang dipahami hingga saat ini bahwa Islam masuk ke Jawa dibawa oleh para pedagang muslim sekaligus pendakwah dan kemudian dikembangkan lebih kreatif oleh para wali, khususnya Walisongo.
Tetapi, apakah narasi itu sudah cukup menjelaskan tentang sejarah Islam di Jawa? Para sejarahwan berbeda pendapat. Berbagai hasil riset mereka sudah dibukukan berdasarkan perspektif serta fokus kajian yang berbeda-beda sehingga menghadirkan kebergaman pemahaman. Banyaknya publikasi buku-buku sejarah Islam di Jawa, termasuk buku ini, tentu dapat memperkaya khazanah pemahaman kita tentang bagaimana Islam di Tanah Jawa.
Namun, buku ini menjelaskan tiga hal pokok, yaitu awal mula kedatangan Islam, para penyebar Islam dan strategi penyebaran Islam di Tanah Jawa. Keunggulan buku ini adalah pada penjelasan kondisi sosial masyarakatJawa, asal-usul orang Jawa, serta keadaan Jawa pra-Hindu-Budha. Dengan demikian, kajian buku ini lebih komprehensif dari buku lainnya.
Kerajaan Islam di Jawa
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama yang terdapat di pulau Jawa. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah di tahun 1478. Kerajaan Demak berkembang sebagai pusat perdagangan sekaligus pusat penyebaran agama Islam kala itu. Penyebaran Islam saat itu sangat dipengaruh oleh jasa para wali baik di pulau Jawa maupun yang berada di luar pulau Jawa seperti Maluku hingga ke wilayah Kalimantan Timur.
Di masa pemerintahan Raden Patah, kerajaan Demak mendirikan masjid yang kala itu juga dibantu oleh para wali ataupun sunan. Kemudian, kebudayaan yang berkembang di kerajaan Demak juga mendapat dukungan dari para wali terutama dari Sunan Kalijaga. Kehidupan masyarakat di sekitaran Kerajaan Demak juga telah diatur oleh aturan-aturan Islam tapi tetap tak meninggalkan tradisi lama mereka.
Pada masa kerajaan Islam di Jawa, terjadinya transformasi politik serta religius dari kerajaan Hindu-Buddha menuju kerajaan Islam di Jawa dan hal ini dapat kamu baca pada buku Genealogi Kerajaan Islam Di Jawa oleh P. Mardiyono yang ada di bawah ini.
Kerajaan Islam di Indonesia berikutnya adalah Banten yang berada di ujung pulau Jawa yaitu daerah Banten. Tanda penyebaran Islam di wilayah ini bermula ketika Fatahillah merebut Banten dan mulai melakukan penyebaran Islam. Islam tersebar dengan baik saat itu karena dipengaruhi oleh banyaknya pedagang-pedagang asing seperti dari Gujarat, Persia, Turki, dan lain sebagainya. Masjid Agung Banten menjadi salah satu hasil peninggalan Islam yang dibangun sekitar abad ke 16 Masehi.
Genealogi Kerajaan Islam Di Jawa
Buku ini menyajikan sejarah kerajaan-kerajaan di Jawa dari masa Hindu-Buddha hingga peralihan ke masa Islam. Titik fokus yang diangkat dalam tulisan ini adalah bagaimana terjadinya transformasi politik dan religius dari kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha menuju kerajaan-kerajaan Islam di Jawa.
Dengan gaya bahasa yang populer, buku ini bermaksud memberikan penjelasan ringan dan mudah dipahami tentang peralihan peradaban di Jawa pada masa lalu.
Kesultanan Cirebon
Kesultanan Cirebon masuk sebagai kesultanan Islam ternama di wilayah Jawa Barat sekitar abad ke 15 dan 16 masehi. Wilayah Cirebon juga masuk dalam area strategis jalur perdagangan antar pulau.
Kerajaan ini didirikan oleh Sunan Gunung Jati. Sebelum mendirikan kerajaan Cirebon, Sunan Gunung Jati menyebarkan Islam terlebih dahulu di Tanah Pasundan. Beliau juga berkelana ke Mekkah dan Pasai. Sunan Gunung Jati juga berhasil menghapus kekuasaan kerajaan Padjajaran yang saat itu masih bercorak Hindu.