Selalu Terbuka dengan Orang Lain
Berhubung seorang social butterfly itu senang berinteraksi dengan orang lain, maka dirinya pun juga akan terbuka terhadap siapapun. Sosok ini memang cenderung lebih mudah untuk didekati karena kepribadiannya yang menyenangkan dan ramah. Terlebih lagi jika di tengah-tengah kelompok sosial, sosok ini pasti akan menjadi orang pertama yang berani untuk memulai perkenalan dengan orang baru.
Suka Berdiskusi Tentang Banyak Hal
Ada banyak hal yang seolah ingin didiskusikan oleh seorang social butterfly bersama relasi pertemanannya. Apalagi jika dirinya tengah mengalami masalah, pasti mereka cenderung akan membagikan kesedihannya dan berdiskusi tentang bagaimana solusi akan masalah yang dialaminya. Yap, mereka berpikir bahwa dengan terbuka kepada orang lain tentang masalah yang dialaminya, maka akan dapat menemukan solusi yang tepat untuk masalah tersebut. Terlebih lagi, dengan menceritakan masalahnya kepada orang lain, dirinya menjadi tidak mudah stress karena harus menghadapinya sendirian.
Hal ini sangat berbeda dengan seorang introvert yang lebih suka memendam masalah dan memikirkan solusinya sendirian. Meskipun seorang introvert juga akan menceritakan masalahnya kepada orang lain, tetapi hanya pada satu-dua orang saja.
Tanpa disadari oleh sosok social butterfly sendiri, ketika dirinya tengah beramah-tamah dan mengobrol, orang lain justru akan menganggap itu adalah hal yang berkarisma. Terlebih lagi bagi seorang introvert yang selalu sulit untuk memulai obrolan dengan orang baru, pasti mereka akan merasa terpesona kepada sosok yang terbuka ini karena dapat berinteraksi sosial secara baik dengan orang lain. Itulah mengapa, sosok extrovert ini dianggap memiliki daya pesona dan karisma tersendiri bagi sebagian orang.
Memahami Kepribadian Extrovert yang Dimiliki Oleh Social Butterfly
https://www.pexels.com/
Grameds pasti sudah sering menemukan kata “extrovert” dalam penjelasan social butterfly sebelumnya. Memangnya, apa sih extrovert itu? Yuk simak berikut ini!
Extrovert adalah salah satu tipe kepribadian yang dicanangkan oleh Carl Gustav Jung yang memiliki ciri khas ramah dan aktif dengan dunia luar. Sedikit trivia, Beliau adalah sosok yang mencetuskan bahwa kepribadian manusia itu ada 2 yakni introvert dan extrovert. Yap, seseorang yang memiliki kepribadian extrovert pasti akan memenuhi ciri-ciri social butterfly yang senang mengobrol dengan banyak orang, terutama orang baru.
Carl Gustav Jung (dalam Alwisol, 2009) pernah mengungkapkan bahwa tipe kepribadian extrovert akan mengarah pada pribadi yang selalu memusatkan perhatiannya ke dunia luar dibandingkan berpikir mengenai persepsi, sehingga dirinya pun akan senang berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Sosok extrovert akan lebih terpengaruh oleh dunia luar dibandingkan dunianya sendiri.
Seseorang yang berkepribadian extrovert cenderung akan bersikap positif terhadap masyarakat, memiliki hati yang terbuka, mudah bergaul dengan orang lain, sehingga hubungannya dengan orang lain juga lancar. Sayangnya, jika seorang extrovert ini memiliki ikatan yang terlalu kuat dengan dunia luar, justru dirinya akan tenggelam dalam dunia objektifnya, sehingga malah menyebabkan kehilangan akan siapa sosok dirinya yang sebenarnya.
Seorang ahli psikologi, Eysenck, berpendapat bahwa tipe kepribadian extrovert ini ternyata dapat dibagi menjadi sub aspek indikator, yakni:
Sosok extrovert cenderung menyukai segala bentuk aktivitas fisik, termasuk bekerja keras. Dirinya akan selalu bekerja secara cepat, terutama dari aktivitas satu ke aktivitas lainnya.
Tidak hanya menyukai segala bentuk aktivitas fisik saja, tetapi juga aktivitas sosial. Seseorang yang extrovert pasti akan selalu membutuhkan kehadiran orang lain karena dirinya merasa sangat nyaman berada di situasi sosial.
Seseorang yang berkepribadian extrovert akan senang dengan hal-hal berbahaya. Sehingga tak jarang, seorang extrovert akan mencari tantangan tanpa memikirkan akibat apa yang akan diterimanya nanti.
Berbeda dengan sosok introvert yang selalu sibuk “berunding” dengan pikirannya sendiri mengenai banyak hal, sosok extrovert justru akan bertindak secara tergesa-gesa. Dirinya akan kurang mempertimbangkan terutama ketika tengah mengambil keputusan.
Berhubung seorang extrovert itu sama dengan social butterfly, maka dirinya pun akan mudah memperlihatkan emosinya secara terbuka dan merasa bebas untuk bersimpati. Singkatnya, sosok sosial butterfly pun juga mudah dalam hal mengekspresikan diri kepada lingkungan sosialnya.
Seorang extrovert memang kurang menyukai hal-hal yang bersifat teoritik, sehingga dirinya cenderung senang untuk mempraktikkan hal apapun dalam situasi sosial.
Nah, itulah ulasan mengenai apa itu social butterfly dan bagaimana konsep kepribadian extrovert yang dimilikinya. Apakah Grameds termasuk sosok social butterfly yang senang berinteraksi sosial dengan lingkungan sosial dan orang-orang baru?
Kurniawan, Mohamad Fajar. (2016). Perilaku Pro-Sosial Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Introvert dan Extrovert (Studi Pada Mahasiswa Psikologi UNNES). Universitas Negeri Semarang. Skripsi.
https://repository.uin-suska.ac.id/
Bagaimana Tips Berteman Dengan Seorang Social Butterfly?
https://www.pexels.com/
Apabila Grameds ternyata adalah sosok introvert, pasti bertanya-tanya tentang bagaimana ya cara berteman dengan seorang social butterfly? Atau bahkan ternyata pasanganmu adalah sosok yang demikian, sehingga mau tidak mau, Grameds pun harus mengimbanginya. Nah, jangan khawatir karena berteman atau memiliki pasangan dengan seorang social butterfly itu justru menyenangkan kok.
Tips utama untuk berteman dengan seorang extrovert ini adalah dengan tetap menghargai sifat sosial yang dimilikinya. Terlebih lagi jika Grameds adalah sosok introvert yang sangat bertolak belakang dengan mereka. Meskipun demikian, cobalah untuk tetap menghargai sifat sosialnya ya. Jangan pernah sekalipun mengatakan bahwa dirinya “sok akrab”, “sok kenal”, dan perkataan yang menyakitkan lainnya. Itu akan sangat menyakiti hatinya dan bisa saja dirinya malah menjaga jarak denganmu karena merasa tersinggung dengan ucapanmu tadi.
Sebab, faktanya memang sosok extrovert itu kepribadiannya senang beramah-tamah dan cepat akrab dengan orang lain. Namun, jika interaksi sosialnya menurutmu berlebihan, katakan saja kepadanya dengan jujur. Perlu diketahui ketika hendak mengatakan hal jujur kepada mereka, lakukan dengan cara yang baik ya, jangan menggunakan perkataan yang menyakitkan.
Apa Itu Social Butterfly?
Dilansir dari beberapa sumber, social butterfly adalah sebutan untuk seseorang yang senang melakukan interaksi sosial, bersikap ramah, mudah berkenalan dengan orang baru, bersosialisasi secara aktif, sehingga dirinya akan memiliki banyak teman karena dianggap sebagai orang yang karismatik. Sebutan ini mengacu pada hewan kupu-kupu yang selalu “hinggap” ke tempat yang dirinya suka.
Begitu pula dengan sosok social butterfly, yang akan selalu “membangun sosialisasi” di berbagai tempat yang dirinya suka. Berhubung seorang social butterfly itu selalu aktif bersosialisasi kesana-kemari, maka kebanyakan dari mereka adalah extrovert. Mengapa begitu? Sebab seorang yang extrovert itu pasti akan mengisi energinya dengan bersosialisasi dengan orang lain supaya mood-nya menjadi lebih baik.
Dilansir dari satupersen, terdapat sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang psikolog anak, Nikole Beerkens, yang mengungkapkan bahwa sosok social butterfly pasti akan selalu merasa senang ketika bertemu dan berinteraksi sosial dengan orang lain. Bahkan tak jarang, ketika bertemu dengan orang lain, dirinya akan selalu berusaha mencari topik pembahasan yang cocok untuk dibahas.
Yap, sosok ini tak akan merasa takut untuk memulai sebuah percakapan, terlebih dengan orang satu. Misalkan, topik pembicaraannya ternyata tidak dipahami, tetapi dirinya tetap dapat merasa enjoy dan menikmati obrolan tersebut. Hal ini tentu saja sangat kontras dengan seorang yang introvert.
Nah, berhubung sosok social butterfly itu bertolak belakang dengan seorang introvert, ketika mereka bersama sebagai pasangan, maka akan sulit untuk menemukan keseimbangan di antara keduanya. Hal tersebut karena sosok social butterfly yang merupakan extrovert, pasti memiliki preferensi yang berbeda terutama mengenai sosialisasi dengan orang lain, sehingga tak jarang akan muncul konflik dalam hubungan tersebut.
Namun, bukan berarti seorang extrovert tidak dapat bersanding dengan seorang introvert kok. Keduanya tetap bisa bersama, asalkan tahu bagaimana cara berkomunikasi yang efektif, terutama ketika ada masalah. Keduanya pun harus saling memahami satu sama lain.
Saat ini, penggunaan istilah “social butterfly” sudah diberikan kepada beberapa aktris, aktor, hingga idol K-Pop sekalipun. Istilah ini seolah sudah menjadi labeling pada diri individu bahwa dirinya adalah sosok yang ramah, senang berinteraksi dengan orang lain, suka mengobrol, dan berkepribadian extrovert. Terlebih lagi di zaman yang serba canggih ini, dengan munculnya influencer yang berkecimpung di sosial media, membuat mereka mau tidak mau harus menjadi sosok yang ramah-tamah ini. Yap, salah satu ciri khas dari seorang influencer masa kini adalah menjadi sosok yang ramah dan mudah berinteraksi dengan followers-nya, sehingga dirinya pun dapat disebut sebagai social butterfly.
Suka Mengobrol dengan Orang Lain
Seorang social butterfly pasti akan selalu suka mengobrol dengan orang lain. Tidak hanya dengan teman, anggota keluarga, atau rekan kerja saja, tetapi bahkan dengan orang yang baru dikenalnya. Yap, sosok ini akan mudah menikmati dan membawa obrolan kesana-kemari seolah sudah mengenal lawan obrolannya dalam waktu yang lama. Itulah mengapa, seorang social butterfly pasti akan merasa senang jika bertemu dengan orang baru.
Dirinya tidak akan malu untuk memulai sebuah obrolan. Bahkan jika sudah berada dalam kelompok sosial, dirinya tetap akan dapat menikmati obrolan tersebut, walaupun tidak begitu paham topik obrolannya. Oleh karena itu, sosok ini cenderung memiliki relasi pertemanan yang luas, sehingga akan paham bagaimana cara memulai percakapan dan menikmati kebersamaan dengan orang baru.
Novelis Risa Saraswati sempat menulis buku yang bercerita soal pertemannya dengan sekelompok hantu. Sampai-sampai Risa harus mengantarkan hantu-hantu itu ke negeri asalnya di Belanda untuk pulang kampung.
Risa memang terlahir dengan kemampuan bisa melihat mahkluk halus. Bahkan, sejak kecil ia berteman dengan sosok bernama Peter. Peter adalah salah satu hantu yang kerap diceritakan Risa. Peter diakuinya adalah sesosok anak kecil bertampang bule. Meski berdarah Belanda, Peter tak pernah menginjakkan kaki di sana.
Peter memang lahir di Bandung. Menurut cerita Risa, Peter juga meninggal di Kota Kembang setelah menjadi korban pembunuhan saat zaman penjajahan.
Pertemuan mereka juga terjadi di rumah nenek Risa di Bandung. Awalnya merasa risih karena mempunyai teman yang tak bisa terlihat oleh orang lain. Tapi lama-lama, Risa mau tak mau menikmati persahabatan itu.
Setelah Risa dewasa, ia pun menuangkan semuanya dalam bentuk karya. Tak hanya lewat lagu-lagu, ia juga membuat sebuah buku bersama Sara Wijayanto, yang memang memiliki indera keenam sama dengannya.
“Profit yang saya dapat banyak sekali. Masuk ke televisi karena cerita mereka. Mau beli sesuatu buat mereka bingung. Akhirnya saya pernah keceplosan. Mereka bilang, kalau mereka orang Belanda yang lahir di Indonesia. Saya bikin janji, kalau uang saya cukup saya mau ajak mereka pulang kampung, ke Netherland. Tapi rahasia caranya gimana," kisah Risa.
Ceritanya, mereka akhirnya berhasil traveling ke Belanda. Meski tak keberatan dengan ongkos, Risa mengaku harus lebih banyak menahan batin. Apalagi, teman-teman hantunya merasa kecewa melihat orang-orang di sana.
"Mereka bisa kemana saja, tapi pas pulang ke sana mereka kecewa. Mereka mengira orang Belanda pakaiannya kayak mereka," tuturnya.
Risa mengisahkan, pakaian yang dipakai Peter dkk memang terlihat seperti anak-anak kecil zaman penjajahan. Pakaian seperti itu di Belanda memang sudah tak pernah dikenakan lagi.
Indy Ratna Pratiwi yang juga dikenal sebagai sepupu dari Risa Saraswati menceritakan berbagai makhluk tak kasat mata yang pernah menerornya semasa kecil. Termasuk penampakan hantu perempuan yang lebih dikenal dengan nama Kuntilanak.
"Sebagian hantu yang aku temui itu Kuntilanak, sampai ketemu di mimpi. Kalau pas kebetulan mimpi buruk, itu artinya dia beneran ada di situ," kata Indy Ratna Pratiwi ketika diwawancarai detikcom.
Ketika kecil, ia juga pernah bertemu dengan hantu kuntilanak ketika melayat. Tak disangka jenazah yang ditemuinya ketika takziyah itu sudah berubah bentuk ketimbang semasa hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indy kecil mengaku terkejut. Momen itu yang membuatnya terbayang-bayang sampai sekarang hingga menjadi trauma.
"Karena yang sering aku temui itu karena suicide, kurang bisa diterima karena pasti dia masih penasaran. Dan hantu itu cenderung negatif," katanya.
"Waktu aku temui itu sudah menyerupai bukan yang sosok manusia biasa, masih punya tali nempel di leher dan lidah menjulur. Tubuhnya yang membiru, sama seperti hantu yang Teteh (Risa Saraswati) suka ceritakan tentang sosok Asih. Makhluk-makhluk seperti itu yang sering aku temui," ungkap Indy.
Bahkan Indy juga menceritakan pernah berjumpa dengan kuntilanak merah. Jika sosok kuntilanak mereka, maka ia menganggapnya sudah 'next level' ketimbang biasanya.
"Energinya lebih negatif dan jahat," sambungnya.
Sosok-sosok itu kerap mendatanginya sampai sekarang. Dalam buku perdana yang berjudul Peka, Indy menceritakan tentang makhluk yang menerornya selama ini, termasuk yang bernama Layet.
Hal yang menakutkan lainnya, adalah sosok Asih. Makhluk Asih ini diakui Indy juga pernah meneror Risa Saraswati dan keluarga besarnya.
"Wah kalau Asih gila sih, itu yang paling aku ingat banget sampai sekarang. Menakutkan dan hih aku males banget cerita dia, tapi dia juga senang menghampiri aku," katanya.
Jika Risa Saraswati berteman dengan lima hantu Belanda di kediaman bekas rumah Belanda, berbeda dengan Indy. Dia justru sudah dipertemukan dengan makhluk tak kasat mata yang menyeramkan.
Sembari tertawa, Indy menceritakan jika entah kenapa kuntilanak sering 'nyangkut' maupun 'ketempelan' dengan dirinya.
"Bisa dibilang aku bersahabat dengan Miss K, karena mungkin sudah trauma ketika masih kecil melihat Kuntilanak, dan dibayangan aku selalu ada Miss K," pungkasnya.
Social Butterfly Adalah – Saat ini, istilah “social butterfly” sudah marak digunakan oleh muda-mudi untuk menyebut seseorang yang ramah dan selalu berinteraksi sosial secara aktif dengan orang lain. Yap, sosok social butterfly pasti memiliki banyak teman dan selalu bersemangat untuk bertemu dengan banyak orang.
Seorang social butterfly kebanyakan memiliki tipe kepribadian extrovert, sehingga akan mengisi energinya dengan bertemu dan melakukan obrolan terbuka dengan orang lain. Coba pikirkan kembali, apakah Grameds memiliki sosok teman yang selalu kenal dengan banyak orang? Atau bahkan, sosok tersebut adalah Grameds sendiri?
Tak jarang, jika Grameds tengah berjalan dengan teman yang seorang social butterfly, pasti dirinya akan langsung menyapa dan mengenal banyak orang yang kebetulan lewat. Sosoknya memang akan selalu bersemangat, terutama jika bertemu dengan banyak orang dan mudah akrab dengan orang yang bahkan baru dikenalnya. Lantas, apa saja sih ciri-ciri dari social butterfly itu?
Apabila Grameds adalah sosok introvert, bagaimana cara mengimbangi pertemanan dengan sosok social butterfly? Nah, supaya memahami hal-hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini! Siapa tahu, Grameds sendiri tidak menyadari bahwa dirimu adalah sosok social butterfly!
https://www.pexels.com/
Ciri-Ciri Seorang Social Butterfly
https://www.pexels.com/
Dilansir dari hellosehat, ternyata seseorang dapat disebut sebagai social butterfly karena menunjukkan adanya beberapa ciri-ciri tertentu. Mulai dari dirinya yang suka mengobrol, suka berdiskusi tentang banyak hal, berkarisma, dan selalu terbuka dengan orang lain. Nah, berikut ini adalah penjelasan dari ciri-ciri dari sosok extrovert tersebut.